- Trump dan Putin Bertemu di Alaska Bahas Ukraina, Disambut Flyover Bomber B-2 dan Jet Tempur F-35
- Bupati Siak Akui Tunggakan Sewa Mobil Dinas Capai Rp 8,3 Miliar, Sebagian Sudah Dibayar
- BI Batalkan Peluncuran Payment ID 17 Agustus, Fokus Uji Coba Hingga 2026
- Demo Besar di Pati Tuntut Bupati Mundur, DPRD Bentuk Pansus Pemakzulan
- Aktivis Perempuan, Salmah Hidayani Desak Penegakan Hukum dan Perlindungan Korban dalam Kasus Peleceh
- Kisah anak SD tolak gadget tapi lebih pilih taklukan Gunung Rinjani
- Hasil Sinergi, Pembangunan Markas PMI Lebak Dimulai
- Kreatif ! Pemuda Desa Anyar Ubah Sampah Jadi Karya Seni
- Amir Abdul Hadi, Datang Tanpa Ribut, Langkahnya Memberi Perubahan
- Tarian Pacu Jalur Riau Viral di Dunia, Gekrafs: Potensi Besar Bangkitkan Ekonomi Lokal
Zona Aman Gaza Kembali di Bombardir Israel Melalui Serangan Udara

Keterangan Gambar : Seorang warga bersam dua orang anaknya melintasi puing-puing ledakan rudal Israel di Al Mawasi
GAZA, URBANFEED - Pada 17 April 2025 dini hari, pasukan Israel melancarkan serangan udara ke kamp pengungsian di area al‑Mawasi, Khan Younis, Gaza, yang sebelumnya dijadikan “zona kemanusiaan” oleh Israel. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 16 orang, mayoritas wanita dan anak-anak, serta melukai 23 lainnya, setelah dua rudal menghantam tenda-tenda tempat ribuan pengungsi berlindung . Video momen pengeboman yang beredar menunjukkan tenda-tenda terbakar hebat dan korban terjebak dalam kobaran api . Serangan ini merupakan bagian dari gelombang serangan udara yang lebih luas setelah runtuhnya gencatan senjata pada 12 Maret 2025, yang telah menewaskan lebih dari 1.600 warga Palestina dalam sebulan terakhir .
Baca Lainnya :
- Fakta-fakta penembakan massal di kampus Florida State University (FSU), AS0
- Kasus Ibu Ajak Dua Anaknya Curi Kosmetik di Tangsel Berakhir Damai dengan Restorative Justice0
- Gajah di San Diego Zoo Safari Park Lindungi Anak-Anaknya Saat Gempa 5,2 SR0
- Katy Perry Siap Terbang ke Luar Angkasa Hari Ini0
- Pria Pengendara Motor Lakukan Aksi Mengancam dengan Pisau, Ditangkap Resmob Polda Riau0
Latar Belakang
Sejak gencatan senjata dua bulan yang ditengahi Mesir pada Januari–Februari 2025 runtuh, konflik Israel–Hamas kembali memanas pada 18 Maret 2025. Sejak itu, pasukan Israel melancarkan serangkaian serangan udara dan operasi darat di seluruh Jalur Gaza, dengan klaim menargetkan infrastruktur dan pimpinan Hamas . Akibatnya, lebih dari 1.563 warga Palestina dilaporkan tewas dalam sebulan pasca-gencatan senjata, termasuk ratusan anak-anak . Ribuan warga terpaksa pindah ke “zona kemanusiaan” seperti al‑Mawasi, yang kini penuh sesak dan menjadi target serangan berulang .
Kronologi Serangan
- Waktu dan Lokasi: Serangan terjadi sekitar pukul 02.00 waktu setempat di area al‑Mawasi, barat Khan Younis, Gaza .
- Cara Serangan: Dua rudal udara diluncurkan ke tenda-tenda pengungsian yang menampung keluarga-keluarga yang baru saja dipindahkan ke zona tersebut .
- Video Dokumentasi: Rekaman amatir yang diunggah oleh media lokal dan badan kemanusiaan memperlihatkan ledakan dahsyat disusul kobaran api yang melahap tenda-tenda, dengan korban berusaha menyelamatkan diri .
Korban Jiwa dan Kerusakan
- Korban Meninggal: Sedikitnya 16 orang tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak yang tertidur di dalam tenda saat serangan terjadi .
- Korban Luka: Sebanyak 23 orang luka-luka, beberapa di antaranya mengalami luka bakar serius dan patah tulang akibat reruntuhan tenda .
- Kerusakan: Puluhan tenda hancur dan terbakar, peralatan pengungsian serta persediaan makanan dan obat-obatan turut hangus .
Reaksi Lokal dan Internasional
- Gaza Civil Defence: Juru bicara Mahmud Bassal mengatakan, “Kami menemukan korban terpanggang di bawah reruntuhan tenda. Serangan ini mencerminkan sikap kejam yang menargetkan warga sipil tak berdaya.” .
- Otoritas Kesehatan Gaza: Menteri Kesehatan Palestina mengecam tindakan tersebut sebagai “kejahatan perang” dan menyerukan penyelidikan internasional .
- PBB & UNRWA: Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) dan UNRWA mengingatkan bahwa zona yang dinyatakan aman oleh Israel pun tidak terlindungi, menuntut jaminan keselamatan warga sipil .
- Negara Arab dan LSM: Mesir, Qatar, serta berbagai organisasi HAM seperti Amnesty International menyerukan penghentian serangan dan perlindungan hak-hak dasar pengungsi .
Dampak Kemanusiaan
Kamp al‑Mawasi kini menjadi simbol kegagalan “zona aman” di Gaza. Kepadatan penduduk yang tinggi, minimnya pasokan air bersih, makanan, dan obat-obatan membuat situasi semakin memburuk. Banyak pengungsi kehilangan tempat berlindung dan kini menghadapi risiko penyakit akibat kebersihan yang menurun drastis. (MIN)
