- Bagian 1 - Pusat Bantuan Gaza Berubah Jadi “Perangkap Maut”: Dunia Internasional Desak Mekanisme Ind
- Iran Hentikan Kerja Sama dengan PBB Terkait Pengawasan Nuklir
- Lagi! Mahasiswa UNIBA Demo Kampus
- Miguel Uribe Turbay Ditembak Saat Kampanye, Dalam Kondisi Kritis di Rumah Sakit Bogotá
- Miguel Uribe Turbay Ditembak Saat Kampanye, Dalam Kondisi Kritis di Rumah Sakit Bogotá
- Rusia Gempur Ukraina Barat, Kota Lutsk Jadi Sasaran Serangan Balasan Besar-Besaran
- Perampokan Sadis di Serang: Ibu Tewas, Ayah Ditemukan dalam Karung, Anak Selamat
- Jutaan Lebah Madu Kabur Usai Truk Terguling di Washington
- Roadshow To Campus JDIH Provinsi Banten Jadi Bukti Komitmen Terhadap Keterbukaan Ruang Publik
- Pegawai Bank Indonesia Ditemukan Tewas Diduga Bunuh Diri dari Helipad Gedung BI
Kasus Ibu Ajak Dua Anaknya Curi Kosmetik di Tangsel Berakhir Damai dengan Restorative Justice

Keterangan Gambar : Proses Restorative Justice di Polsek Pondok Aren bersama Pelaku Pencurian dan Pihak Swalayan
TANGSEL, URBANFEED - Polsek Pondok Aren terapkan restorative justice terhadap kasus pencurian kosmetik, berupa sabun cuci muka yang dilakuan seorang ibu beserta dua anaknya yang berusia 7 dan 13 tahun karena alasan ekonomi. Dimana pelaku mengaku mencuri untuk dijual kepada “wanita malam” yang diketahuinya. Minggu (13/4/2025) siang di Swalayan Hari Hari Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Menurut keterangan yang diunggah akun Instagram resmi Polsek Pondok Aren, pihak swalayan segera menghubungi Polsek Pondok Aren usai mendapati pencurian. Sesampainya di lokasi, petugas, yang didampingi perwakilan dari swalayan, menginterogasi pelaku. Dalam pengakuannya, sang ibu menyatakan bahwa pencurian tersebut dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi yang mendesak. Ia mengaku harus menghidupi lima anaknya, dengan tiga di antaranya yang berusia 3, 9, dan 11 tahun sedang menanti di rumah, sehingga ia merasa terpaksa mengambil langkah tersebut.
Baca Lainnya :
- Gajah di San Diego Zoo Safari Park Lindungi Anak-Anaknya Saat Gempa 5,2 SR0
- Bupati Serang Lantik Ratusan CPNS dan PPPK Formasi 20240
- Katy Perry Siap Terbang ke Luar Angkasa Hari Ini0
- Tupperware Resmi Tutup Operasi di Indonesia Usai 33 Tahun Berkiprah0
- Pria Pengendara Motor Lakukan Aksi Mengancam dengan Pisau, Ditangkap Resmob Polda Riau0
Menyikapi situasi ini, Polsek Pondok Aren memutuskan untuk menerapkan pendekatan Restorative Justice demi kemanusiaan. Pendekatan tersebut diambil dengan pertimbangan bahwa pelaku, yang juga merupakan kepala keluarga dengan tanggung jawab menghidupi anak-anaknya, berada dalam kondisi ekonomi yang sulit. Selain itu, pihak swalayan tidak menuntut pelaku melalui jalur hukum.
Selanjutnya, ibu pelaku beserta kedua anaknya dan perwakilan Swalayan Hari Hari diajak untuk datang ke kantor Polsek Pondok Aren guna membuat pernyataan bersama sebagai bagian dari proses Restorative Justice. Dengan adanya jaminan keluarga dari pihak pelaku, mereka pun akhirnya dibebaskan dengan syarat untuk menjalani pengawasan serta memberikan janji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Kasus ini menunjukkan bagaimana pendekatan keadilan restoratif dapat diterapkan sebagai solusi alternatif di tengah permasalahan sosial ekonomi, dengan mempertimbangkan kondisi kemanusiaan dan kesejahteraan keluarga yang terlibat.(MIN)
