- Iran Hentikan Kerja Sama dengan PBB Terkait Pengawasan Nuklir
- Lagi! Mahasiswa UNIBA Demo Kampus
- Miguel Uribe Turbay Ditembak Saat Kampanye, Dalam Kondisi Kritis di Rumah Sakit Bogotá
- Miguel Uribe Turbay Ditembak Saat Kampanye, Dalam Kondisi Kritis di Rumah Sakit Bogotá
- Rusia Gempur Ukraina Barat, Kota Lutsk Jadi Sasaran Serangan Balasan Besar-Besaran
- Perampokan Sadis di Serang: Ibu Tewas, Ayah Ditemukan dalam Karung, Anak Selamat
- Jutaan Lebah Madu Kabur Usai Truk Terguling di Washington
- Roadshow To Campus JDIH Provinsi Banten Jadi Bukti Komitmen Terhadap Keterbukaan Ruang Publik
- Pegawai Bank Indonesia Ditemukan Tewas Diduga Bunuh Diri dari Helipad Gedung BI
- Resmi, Ratu Rachmatuzakiyah-Najib Hamas Jabat Bupati dan Wakil Bupati Serang
Rusia Gempur Ukraina Barat, Kota Lutsk Jadi Sasaran Serangan Balasan Besar-Besaran

LUTSK, URBANFEED – Rusia kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah Ukraina pada Jumat (6/6), dengan kota Lutsk di Ukraina barat menjadi salah satu sasaran utama. Serangan ini dilakukan sebagai aksi balasan atas keberhasilan Ukraina dalam menghancurkan sejumlah pesawat pembom strategis Rusia melalui operasi drone yang dikenal sebagai “Operation Spiderweb.” Operasi militer Ukraina tersebut dilaporkan menghancurkan setidaknya empat pesawat tempur jarak jauh Rusia yang digunakan untuk meluncurkan rudal ke wilayah Ukraina.
Baca Lainnya :
- Perampokan Sadis di Serang: Ibu Tewas, Ayah Ditemukan dalam Karung, Anak Selamat0
- dimashxr0
- Jutaan Lebah Madu Kabur Usai Truk Terguling di Washington0
- Roadshow To Campus JDIH Provinsi Banten Jadi Bukti Komitmen Terhadap Keterbukaan Ruang Publik 0
- 082265359800 | Jual Blue Wizard Asli Di Ternate0
Menurut laporan dari berbagai media internasional, serangan udara yang dilancarkan Rusia kali ini melibatkan lebih dari 400 drone serta 44 hingga 45 rudal jelajah dan balistik yang menargetkan sembilan wilayah Ukraina secara serentak. Di kota Lutsk, serangan menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, pemadaman listrik di beberapa distrik, serta munculnya laporan korban luka dan kerusakan fasilitas sipil. Meski belum ada konfirmasi resmi mengenai jumlah korban jiwa di Lutsk, pihak berwenang menyatakan bahwa layanan darurat telah dikerahkan untuk menangani kebakaran dan evakuasi warga.
Serangan ke Lutsk mengingatkan publik pada serangan serupa yang terjadi pada 15 Agustus 2023, ketika sebuah pabrik milik perusahaan industri asal Swedia, SKF, dihantam rudal Rusia dan menewaskan tiga pekerja lokal. Kini, serangan terbaru ini menunjukkan bahwa meskipun berjarak jauh dari garis depan, wilayah Ukraina barat tetap menjadi target strategis Rusia dalam memperluas cakupan tekanan militernya.
Di saat yang sama, ibu kota Ukraina, Kyiv, juga mengalami serangan berat. Sedikitnya empat orang tewas, termasuk petugas tanggap darurat, dan lebih dari 20 orang lainnya terluka akibat hantaman rudal yang menghancurkan bangunan tempat tinggal dan fasilitas umum. Jaringan kereta metro serta sistem energi kota dilaporkan mengalami kerusakan berat, menyebabkan gangguan besar bagi aktivitas warga.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyebut serangan ini sebagai “tindakan teroris terang-terangan” yang menargetkan warga sipil dan infrastruktur vital. Ia menyerukan kepada negara-negara Barat untuk meningkatkan bantuan militer dan segera mempercepat pengiriman sistem pertahanan udara tambahan. Zelenskyy juga mendesak sanksi internasional lebih keras terhadap Rusia, terutama terhadap sektor teknologi dan militer.
Situasi ini menandai eskalasi besar dalam konflik Rusia-Ukraina, yang kini melibatkan serangan udara timbal balik dengan dampak luas terhadap kehidupan sipil. Dengan meningkatnya intensitas serangan dan perluasan wilayah sasaran, risiko krisis kemanusiaan dan kehancuran jangka panjang di wilayah Ukraina barat menjadi semakin nyata. Masyarakat internasional pun terus memantau perkembangan terbaru, sementara Ukraina memperkuat sistem pertahanannya untuk menghadapi potensi serangan lanjutan dari Rusia.
