Puluhan mahasiswa Universitas Bina Bangsa (UNIBA) yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Mahasiswa UNIBA (SMU) kembali menggelar aksi demonstrasi di depan gerbang utama kampus. Aksi ini merupakan lanjutan dari Aksi Jilid I yang telah dilaksanakan pada Senin, 25 Mei 2025, sebagai bentuk kekecewaan atas tidak adanya tindak lanjut konkret dari pihak rektorat, khususnya Pelaksana Tugas (PLT) Rektor, terhadap tuntutan mahasiswa sebelumnya.

Dalam orasinya, Adam selaku Dinamisator Lapangan menyampaikan kemarahan dan rasa kecewa terhadap sikap pasif birokrasi kampus. Ia mengingatkan bahwa PLT Rektor telah menandatangani pakta integritas dan berjanji akan menyampaikan seluruh aspirasi mahasiswa kepada pembina yayasan, serta memberikan laporan hasilnya secara terbuka. Namun hingga hari ini, janji tersebut belum direalisasikan dalam bentuk pelaporan resmi apa pun, yang menandakan adanya pengingkaran terhadap komitmen yang telah dibuat di hadapan mahasiswa.

Aksi yang berlangsung di bawah guyuran hujan deras ini tak menyurutkan semangat para mahasiswa. Mereka tetap bertahan dan melanjutkan orasi, menunjukkan bahwa perjuangan menuntut keadilan dan transparansi di kampus tidak akan goyah meski cuaca tak bersahabat.

Baca Lainnya :

• Miguel Uribe Turbay Ditembak Saat Kampanye, Dalam Kondisi Kritis di Rumah Sakit Bogotá0
• Miguel Uribe Turbay Ditembak Saat Kampanye, Dalam Kondisi Kritis di Rumah Sakit Bogotá0
• index0
• admin0
• Rusia Gempur Ukraina Barat, Kota Lutsk Jadi Sasaran Serangan Balasan Besar-Besaran0

"Turunnya hujan hari ini seakan menjadi bentuk belasungkawa alam atas matinya integritas birokrasi kampus. Sejak Aksi Jilid I, kami telah menyuarakan berbagai permasalahan mendasar yang dihadapi mahasiswa, namun tidak satu pun yang ditanggapi secara serius oleh pihak rektorat," ujar Farida, Jenderal Lapangan aksi.

Tidak adanya perwakilan dari rektorat yang turun menemui massa aksi membuat suasana semakin memanas. Merasa diabaikan, mahasiswa akhirnya mengokupasi gedung rektorat dan menyegel sejumlah ruang birokrasi sebagai bentuk tekanan terhadap pihak kampus agar segera merespons tuntutan yang telah berulang kali disuarakan.

Dalam aksi ini, mahasiswa menuntut agar pihak kampus segera memecat oknum kemahasiswaan yang diduga melakukan intimidasi terhadap mahasiswa serta memberhentikan Wakil Rektor III beserta pejabat kemahasiswaan lain yang diduga terlibat dalam praktik pungutan liar terhadap program KIP. Selain itu, mereka juga mendesak agar dugaan jual-beli nilai segera diusut secara tuntas dan transparan, serta menuntut keterbukaan penggunaan dana mahasiswa dan pemenuhan hak-hak serta fasilitas dasar yang menjadi kebutuhan seluruh mahasiswa UNIBA.

Aliansi SMU menyatakan akan terus mengawal janji perubahan yang pernah ditandatangani PLT Rektor dan tidak segan untuk kembali turun aksi jika dalam waktu dekat tidak ada progres nyata dari pihak kampus. Bagi mereka, perjuangan ini bukan hanya soal hak mahasiswa, tetapi juga soal integritas dan masa depan pendidikan tinggi yang bersih dan berpihak pada kepentingan mahasiswa.