- Bagian 1 - Pusat Bantuan Gaza Berubah Jadi “Perangkap Maut”: Dunia Internasional Desak Mekanisme Ind
- Iran Hentikan Kerja Sama dengan PBB Terkait Pengawasan Nuklir
- Lagi! Mahasiswa UNIBA Demo Kampus
- Miguel Uribe Turbay Ditembak Saat Kampanye, Dalam Kondisi Kritis di Rumah Sakit Bogotá
- Miguel Uribe Turbay Ditembak Saat Kampanye, Dalam Kondisi Kritis di Rumah Sakit Bogotá
- Rusia Gempur Ukraina Barat, Kota Lutsk Jadi Sasaran Serangan Balasan Besar-Besaran
- Perampokan Sadis di Serang: Ibu Tewas, Ayah Ditemukan dalam Karung, Anak Selamat
- Jutaan Lebah Madu Kabur Usai Truk Terguling di Washington
- Roadshow To Campus JDIH Provinsi Banten Jadi Bukti Komitmen Terhadap Keterbukaan Ruang Publik
- Pegawai Bank Indonesia Ditemukan Tewas Diduga Bunuh Diri dari Helipad Gedung BI
INDIA-PASKISTAN MEMANAS: SERANGAN MILITER BALASAN MEMICU KEKHAWATIRAN PERANG TERBUKA

Keterangan Gambar : Perbatasan India Pakistan (detik.com)
JAKARTA, URBANFEED — Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memuncak setelah India meluncurkan serangan udara besar-besaran ke wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan pada Selasa dini hari (7/5). Operasi yang diberi nama “Operasi Sindoor” ini merupakan respons atas serangan teroris mematikan pada 22 April lalu di Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 26 warga sipil India.
Serangan India: “Operasi Sindoor”
Baca Lainnya :
- Kapolres Belawan Dinonaktifkan Usai Tembak Remaja di Tol Belmera0
- Terhasut Isu Penculikan, Warga Cianjur Aniaya Lansia yang Baru Ambil Pensiun0
- Trump Kembali Bikin Kontroversi, Unggah Foto AI Layaknya Paus0
- Trump Kembali Bikin Kontroversi, Unggah Foto AI Layaknya Paus0
- NALA ARES Mejeng di Four Points Surabaya Sambut Hari Pendidikan Nasional & HUT ke-7320
Militer India melancarkan serangan misil ke sembilan target strategis yang diklaim sebagai infrastruktur militan di wilayah Pakistan-administered Kashmir dan dekat perbatasan Punjab. Dalam pernyataan resmi, juru bicara militer India menyebut serangan ini “terukur, presisi tinggi, dan ditujukan untuk menumpas elemen teroris.”
Menurut laporan The Wall Street Journal dan Reuters, India menggunakan kombinasi jet tempur Su-30MKI, drone bersenjata, dan rudal darat-ke-darat untuk menghantam pangkalan yang diduga digunakan oleh kelompok militan Lashkar-e-Taiba dan afiliasinya, The Resistance Front—kelompok yang sebelumnya mengklaim bertanggung jawab atas serangan Pahalgam.
Sumber internal militer India menyebut lebih dari 70 militan berhasil “dinetralisir”, namun angka ini belum dapat diverifikasi secara independen.
Respons Pakistan: Serangan Balasan dan Jatuhkan Jet India
Tak lama setelah serangan India, militer Pakistan menanggapi dengan meluncurkan serangan artileri balasan ke wilayah Kashmir yang dikuasai India. Selain itu, juru bicara militer Pakistan mengonfirmasi bahwa mereka telah menembak jatuh lima pesawat tempur India dan satu drone pengintai.
“Ini adalah pelanggaran kedaulatan yang tidak dapat diterima. Kami memiliki hak untuk membalas demi membela rakyat dan wilayah kami,” ujar Mayor Jenderal Babar Iftikhar, juru bicara militer Pakistan, dalam konferensi pers yang disiarkan nasional.
Jet-jet tempur F-16 Pakistan terlihat melakukan patroli udara intensif di wilayah perbatasan sepanjang hari. Pakistan juga dilaporkan menargetkan satu markas brigade India di dekat Kupwara, Kashmir, yang mengakibatkan korban di pihak militer India.
Korban Sipil dan Kerusakan
Serangan-serangan tersebut menyebabkan korban jiwa di kedua sisi perbatasan. Otoritas Pakistan melaporkan sedikitnya delapan warga sipil, termasuk seorang anak, tewas akibat rudal India di wilayah Kotli dan Muzaffarabad. Sementara di sisi India, tiga warga sipil dilaporkan tewas dan belasan lainnya terluka akibat tembakan artileri balasan dari Pakistan, menurut Associated Press dan WTOP.
Ledakan-ledakan besar menyebabkan pemadaman listrik dan kerusakan parah pada rumah-rumah warga di beberapa wilayah Kashmir. Layanan komunikasi pun terganggu.
Reaksi Internasional: Seruan Penahanan Diri
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, merilis pernyataan mendesak kedua negara “menahan diri secara maksimal” dan “menghindari langkah-langkah yang dapat memicu perang terbuka.”
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dalam konferensi pers di Washington, menyatakan keprihatinan mendalam dan menyebut tindakan India “mengejutkan dan memalukan”. AS serta Inggris menyerukan dialog diplomatik segera antara New Delhi dan Islamabad.
Negara-negara seperti Tiongkok, Rusia, dan Prancis juga turut menyerukan gencatan senjata dan menawarkan mediasi.
Dampak Ekonomi dan Transportasi
Di sektor ekonomi, nilai tukar rupee India melemah tajam terhadap dolar AS akibat kekhawatiran geopolitik. Di Pakistan, bursa saham Karachi sempat turun 3,2% setelah pengumuman serangan balasan.
Penerbangan internasional dari dan ke India, terutama dari Delhi dan Mumbai, mengalami penundaan. Maskapai Qatar Airways, Emirates, dan Singapore Airlines mengalihkan jalur penerbangan mereka menjauh dari wilayah konflik.
Potensi Eskalasi dan Ancaman Perang Terbuka
Analis pertahanan memperingatkan bahwa ini adalah konfrontasi bersenjata paling serius sejak insiden Balakot tahun 2019. Dengan kedua negara memiliki senjata nuklir, kekhawatiran akan perang terbuka terus meningkat.
“Jika situasi ini tidak segera dikendalikan, kita sedang menyaksikan awal dari konflik militer skala penuh di Asia Selatan,” ujar Retno M. Gunawan, analis geopolitik dari Lembaga Studi Strategis Internasional.
Keterangan Tambahan:
- Konflik Kashmir telah berlangsung sejak 1947 dan menjadi sumber ketegangan konstan antara India dan Pakistan.
- Kedua negara telah terlibat dalam tiga perang besar dan beberapa insiden bersenjata terkait wilayah ini.
- Eskalasi terbaru ini menjadi perhatian global karena keterlibatan langsung angkatan bersenjata dan dampak sipil yang nyata.
