- Bagian 1 - Pusat Bantuan Gaza Berubah Jadi “Perangkap Maut”: Dunia Internasional Desak Mekanisme Ind
- Iran Hentikan Kerja Sama dengan PBB Terkait Pengawasan Nuklir
- Lagi! Mahasiswa UNIBA Demo Kampus
- Miguel Uribe Turbay Ditembak Saat Kampanye, Dalam Kondisi Kritis di Rumah Sakit Bogotá
- Miguel Uribe Turbay Ditembak Saat Kampanye, Dalam Kondisi Kritis di Rumah Sakit Bogotá
- Rusia Gempur Ukraina Barat, Kota Lutsk Jadi Sasaran Serangan Balasan Besar-Besaran
- Perampokan Sadis di Serang: Ibu Tewas, Ayah Ditemukan dalam Karung, Anak Selamat
- Jutaan Lebah Madu Kabur Usai Truk Terguling di Washington
- Roadshow To Campus JDIH Provinsi Banten Jadi Bukti Komitmen Terhadap Keterbukaan Ruang Publik
- Pegawai Bank Indonesia Ditemukan Tewas Diduga Bunuh Diri dari Helipad Gedung BI
Melawan Pengadilan, Trump Kirim Ratusan Gangster Venezuela ke El Savador

Keterangan Gambar : Proses pemindahan tahanan yang dikawal tentara El Savador bersenjata lengkap
JAKARTA, URBANFEED - Pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump memindahkan lebih dari 200 orang anggota geng Venezuela ke penjara super maksimum di El Savador.
Baca Lainnya :
- Pesawat Jet Tempur China Jatuh dan Meledak di Pulau Hainan0
- Trump Bertemu Sekjen NATO, Bicarakan Kebutuhan AS atas Greenland Demi Keamanan Internasional0
- Putin telepon Putra Mahkota Arab Saudi bahas nasib Ukraina0
- Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki 0
- Trump Vs Eropa memanas, Tarif alkohol terancam naik 200%0
Pemindahan tetap dilakukan meski ada putusan pemblokiran pemindahan dari hakim AS.
Dilansir BBC, Senin (17/3/2025), Presiden El Savador Nayib Bukele menulis di media sosial bahwa 238 anggota geng Venezuela Tren de Aragua telah tiba di negara Amerika Tengah itu bersama dengan 23 anggota geng internasional MS-13, pada Minggu (16/3) pagi.
Pemerintah AS maupun El Salvador tidak mengidentifikasi para tahanan atau memberikan rincian tentang dugaan kriminalitas atau keanggotaan geng mereka. Diketahui, hakim federal telah mencegah pemerintahan Trump untuk menggunakan hukum perang yang sudah ada sejak berabad-abad lalu demi membenarkan deportasi, tetapi pemindahan tersebut telah dilakukan.
"Ups, terlambat," tulis Bukele seraya mengolok-olok putusan hakim.
Bukele juga mengunggah video yang menunjukkan barisan orang-orang dengan tangan dan kaki diborgol serta dikawal petugas bersenjata turun dari pesawat. Bukele menyebut para tahanan dipindahkan ke penjara besar yang terkenal di El Salvador, Pusat Penahanan Terorisme atau Terrorism Confinement Center (Cecot).
Presiden El Salvador mengatakan mereka akan ditahan di sana selama satu tahun dan itu dapat diperbarui. (min)
