- Trump dan Putin Bertemu di Alaska Bahas Ukraina, Disambut Flyover Bomber B-2 dan Jet Tempur F-35
- Bupati Siak Akui Tunggakan Sewa Mobil Dinas Capai Rp 8,3 Miliar, Sebagian Sudah Dibayar
- BI Batalkan Peluncuran Payment ID 17 Agustus, Fokus Uji Coba Hingga 2026
- Demo Besar di Pati Tuntut Bupati Mundur, DPRD Bentuk Pansus Pemakzulan
- Aktivis Perempuan, Salmah Hidayani Desak Penegakan Hukum dan Perlindungan Korban dalam Kasus Peleceh
- Kisah anak SD tolak gadget tapi lebih pilih taklukan Gunung Rinjani
- Hasil Sinergi, Pembangunan Markas PMI Lebak Dimulai
- Kreatif ! Pemuda Desa Anyar Ubah Sampah Jadi Karya Seni
- Amir Abdul Hadi, Datang Tanpa Ribut, Langkahnya Memberi Perubahan
- Tarian Pacu Jalur Riau Viral di Dunia, Gekrafs: Potensi Besar Bangkitkan Ekonomi Lokal
Putin telepon Putra Mahkota Arab Saudi bahas nasib Ukraina

JAKARTA, URBANFEED - Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara
via telepon dengan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
(MBS). Percakapan telepon keduanya membahas kemungkinan penyelesaian perang
Ukraina.
Pembicaraan via telepon antara Putin dan MBS itu, seperti dilansir AFP, Jumat
(14/3/2025), dilakukan tak lama setelah Putin mengatakan mendukung usulan
Amerika Serikat (AS) soal gencatan senjata selama 30 hari di Ukraina, namun
menyatakan dirinya memiliki "pertanyaan serius".
Putin juga mengatakan bahwa Moskow siap untuk membahas lebih lanjut usulan
gencatan senjata itu dengan Presiden AS Donald Trump.
Trump, dalam tanggapannya, menyebut pernyataan Putin sebagai
"pernyataan yang sangat menjanjikan" namun dia menilainya "belum
tuntas".
Kremlin, dalam pernyataannya, menyebut dalam percakapan telepon pada Kamis
(13/3) waktu setempat itu, Putin mengatakan kepada MBS bahwa dirinya
"sangat menghargai upaya mediasi Arab Saudi", yang menjadi tuan rumah
pembicaraan antara para pejabat Rusia dan AS pada 18 Februari lalu.
Disebutkan oleh Kremlin bahwa MBS "menekankan
pentingnya menyelesaikan krisis Ukraina dan menyatakan kesiapan untuk terus
berkontribusi dengan segala cara yang dimungkinkan untuk normalisasi hubungan
Rusia-Amerika".
Baca Lainnya :
- Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki 0
- Trump Vs Eropa memanas, Tarif alkohol terancam naik 200%0
- Model Asal Rusia Ini Tewas Kesetrum iPhone Saat Mandi0
- Oppo A15s Resmi Meluncur dengan Helio P35, Ini Harganya0
- 401XD IT Project by BlackRose0
AS mengusulkan gencatan senjata selama 30 hari di Ukraina.
Usulan itu telah diterima oleh Kyiv dalam pertemuan dengan pejabat Washington
di Saudi pekan ini.
Utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, yang tiba di Moskow pada
Kamis (13/3) waktu setempat akan secara resmi menyampaikan usulan gencatan
senjata itu kepada pihak Rusia.
Putin dan MBS, sebut Kremlin dalam
pernyataannya, juga membahas kerja sama bilateral dan "pentingnya"
kerja sama itu bagi "stabilitas pasar minyak global". (MIN)
