- Trump dan Putin Bertemu di Alaska Bahas Ukraina, Disambut Flyover Bomber B-2 dan Jet Tempur F-35
- Bupati Siak Akui Tunggakan Sewa Mobil Dinas Capai Rp 8,3 Miliar, Sebagian Sudah Dibayar
- BI Batalkan Peluncuran Payment ID 17 Agustus, Fokus Uji Coba Hingga 2026
- Demo Besar di Pati Tuntut Bupati Mundur, DPRD Bentuk Pansus Pemakzulan
- Aktivis Perempuan, Salmah Hidayani Desak Penegakan Hukum dan Perlindungan Korban dalam Kasus Peleceh
- Kisah anak SD tolak gadget tapi lebih pilih taklukan Gunung Rinjani
- Hasil Sinergi, Pembangunan Markas PMI Lebak Dimulai
- Kreatif ! Pemuda Desa Anyar Ubah Sampah Jadi Karya Seni
- Amir Abdul Hadi, Datang Tanpa Ribut, Langkahnya Memberi Perubahan
- Tarian Pacu Jalur Riau Viral di Dunia, Gekrafs: Potensi Besar Bangkitkan Ekonomi Lokal
Bahaya Mendiagnosis Penyakit di Internet

Apakah Anda mengunjungi "dokter Google" lebih sering dari dokter di klinik? Anda tidak sendiri. Dalam sebuah survei tahun lalu di Amerika diketahui bahwa 35 persen responden mencocokkan gejala penyakitnya di internet dan mendiagnosis dirinya sendiri.
Masih menurut survei yang dilakukan The Pew Research Center's Internet & American Life Project itu, sekitar 41 responden mengatakan diagnosis sendiri itu ternyata dikonfirmasi kebenarannya oleh dokter.
Tetapi, sekitar satu dari tiga responden mengaku tidak pernah pergi ke dokter untuk mencari opini kedua. Malahan, 18 persen responden mengatakan bahwa upaya mendiagnosis sendiri itu ternyata salah ketika ditanyakan ke dokter.
Baca Lainnya :
- Makanan Penyumbang KegemukaN0
- Apakah dia mengalami Depresi? Cek Bicaranya0
- Cokelat Hitam Turunkan Tekanan Darah0
- 4 Alasan Kenapa Memaafkan Penting Bagi Kesehatan0
Meski survei yang melibatkan 3.000 responden itu sebenarnya dilakukan untuk mengetahui siapa yang mencari informasi kesehatan secara online, tetapi para profesional medis merasa khawatir dengan tren itu.
"Rata-rata tiap orang mengunjungi empat situs lalu memutuskan ia menderita kanker dan akan segera meninggal. Padahal, di internet banyak informasi yang keliru," kata Rahul K Khare, dokter unit gawat darurat dari Northwestern Memorial Hospital.
Menurut Khare, ia sering menemukan pasien yang hidupnya menjadi penuh kecemasan karena mereka merasa menderita penyakit berat setelah mencocokkan gejala yang dirasakannya dengan informasi di internet. (sumber: kompas.com)
